Latest Stories
What is new?
Agenda
Kerja P3M 15 Tahun
»
Kerja P3M 15 Tahun Terakhir
Kerja P3M 15 Tahun Terakhir
By Maxhavellar On Senin, 14 November 2011
Kerja P3M 15 Tahun
0 comments
- Program Countering and Preventing Radicalization in Indonesian Pesantren
Periode: 2009-2013
Bekerjasama dengan Search for Common Ground.
Bentuk Kegiatan: Debat Bahasa Inggris Pesantren, dengan tema-tema toleransi dan perdamaian. Sosialisasi Komik deradikalisasi dan Toleransi Beragama, Mempromosikan Kebebasan Beragama, Mencegah Radikalisasi Melalui Media dan Kegiatan Pendidikan di Pesantren.
Budget: IDR 414 Juta
Budget: IDR 414 Juta
- Program Pendidikan Untuk Semua
Tergabung dalam Civil Organizations Initiative
Education for All (CSOiEFA), yakni sebuah jaringan lembaga dan organisasi
masyarakat yang peduli pendidikan, P3M berpartisipasi mendorong tercapainya EFA
2015. Tujuan umum program ini, pertama, mengkampanyekan pendidikan bagi semua
dengan visi bahwa pada tahun 2015
semua anak baik laki-laki maupun perempuan dapat mengenyam pendidikan.
Kedua, promosi kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dan anak
perempuan dengan tujuan untuk menghapus segala bentuk disparitas dalam
pendidikan. Ketiga,kampanye pemihakan kepada
perempuan dan anak perempuan ke dalam kebijakan-kebijakan, program-program,
aktivitas dan agenda pembangunan lintas sektoral di semua tingkat baik nasional
maupun daerah.
Sedangkan tujuan khusus dari program ini, pertama, deliverasi informasi dan pengetahuan
tentang terbukanya pendidikan untuk perempuan dan anak perempuan. Kedua, kampanye dan publikasi
tentang pentingnya perempuan dan anak perempuan dalam proses pendidikan bangsa. Ketiga, meningkatkan peran dan keterlibatan
masyarakat perempuan dan anak perempuan dalam proses kampanye advokasi
pendidikan untuk semua.
- Program Islam dan Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM).
Islam dan Penegakan HAM I, periode Desember 2008-Agustus 2009. Tempat Kegiatan:
Cianjur, Jawa Barat. Bentuk Kegiatan: Pelatihan, Diskusi Reguler Agama-agama,
Live In, Penerbitan Poster dan film Dokumenter. Lembaga Donor: Yayasan TIFA.
Bugdet: -
Islam dan Penegakan HAM II, Periode September
2010-September 2011. Tempat Kegiatan: Depok dan Bogor. Bentuk Kegiatan:
Pelatihan, Diskusi Reguler, Penerbitan Buletin Jum’at, dan Penerbitan Buku
Khutbah. Lembaga Donor: Yayasan TIFA. Bugdet: IDR 425.765 juta
Program ini berusaha menguatkan pemahaman
tentang hak asasi manusia, dan terutama dikaitkan dengan kewajiban keagamaan
untuk menegakkan 5 hak dasar manusia (al-dloruriyyat al-khomsah atau al-huquq
al-insaniyyah yang meliputi hifdz al-din, hifdz al-'aql, hifdz
al-nafs, hifdz al-'irdl wa al-nasl, dan hifdz al-mal).
Dalam program ini diharapkan para santri senior di beberapa pesantren bukan
hanya memahami secara konsep dan membandingkan antara konsep HAM secara umum
dan Islam, tetapi bagaimana menjadikan penegakan HAM sebagai bagian dari spirit
pelaksanaan agama, dan karena itu para santri dengan cara dan kapasitasnya
turut menegakkan HAM. Pilihannya bisa fokus pada pemenuhan hak sipil dan
politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Budget: IDR 130.750.000
Budget: IDR 130.750.000
- Program Keberdayaan Masyarakat.
Saat ini P3M mengembangkan upaya penguatan
ekonomi masyarakat secara langsung. Pendampingan ekonomi menjadi model yang
dipilih untuk menguatkan ekonomi masyarakat. Saat ini lebih dari 15 kabupaten
telah berjejaring dengan P3M untuk mengembangkan model pertanian organik yang
murah dan berhasil guna tinggi, mengembangkan pengembangan industri kelapa,
mengembangkan pupuk organik, dan lain-lain. Untuk kepentingan pendampingan ini,
P3M menggunakan pendekatan langsung dengan masyarakat dan mengajak
masjid-masjid sekitar agar turut serta dalam upaya penguatan ekonomi
masyarakat.
Beberapa lembaga yang pernah
bekerjasama dengan P3M dalam program ini: KPDT (Sasaran 5 Kabupaten di Jawa
Barat dan Banten dan 3 Kabupaten tertinggal di Jawa Tengah), Menkominfo
(Sasaran 12 Pesantre di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan
bentuk kegiatan pemberdayaan teknologi informasi SOVAT), PT Pos (Chaneling
Distribusi Komputer bekerjasama dengan Menkominfo), Damandiri I (Posdaya
Berbasis Masjid, 2008, IDR: 50.100.000), REKIN dan Ganesha Organic (Pertanian
GO-SRI, Penggemukan Sapi, di empat titik yaitu; Banyuwangi, Madiun, Kerawang,
dan Sukabumi, 2009. Budget: IDR 1.089.066.666), Departemen Kelautan dan Perikanan (Pesantren Bahari,
2007), Depdagri (2005),
- Program Jaringan Islam Emansipatoris.
Islam emansipatoris berbeda sama sekali dengan
ramainya jargon Islam liberal atau yang seirama. Islam emansipatoris memahami
teks suci sebagai bahasa komunikasi kasih sayang Tuhan kepada manusia. Manusia
adalah sasaran al-Quran atas segala peraturan di dunia yang mengembangkan
kesetaraan, keadilan, toleransi, dan perhatian terhadap lingkungan. Program ini
berusaha mengembangkan wacana maqshid al-syari'ah (tujuan syariat)
adalah untuk kemaslahatan manusia. Sasaran strategis program ini adalah santri
dan mahasiswa.
Tujuan dari program ini adalah untuk membangun
wacana dan kesadaran Islam Emansipatoris. Suatu pilihan visi keislaman yang
berorientasi pada perubahan social menuju tata kehidupan yang lebih manusiawi,
demokratis, dan lebih adil, baik secara ekonomi, politik, maupun budaya.
Bentuk Kegiatan: Pendidikan/Pelatihan Islam
emansipatoris, halqah bahtsul masail, Diskudi interaktif di radio, Penerbitan
bulletin jum’at An-Nadhar, Talkshow Televisi, Jaringan Website (www.islamemansipatoris.com,
suspend), dan publikasi program melalui Koran.
Periode: 2002-2004
Bugdet: IDR 3.4 Milyar
- Program Gerakan Anti Korupsi Berbasis Pesantren.
Lokasi Kegiatan: Di 9 Kota di Jawa, meliputi; Jawa Barat
(Cianjur, Ciamis, dan Garut), Jawa Tengah (Brebes, Jepara, dan Pati), dan Jawa
Timur (Lamongan, Blitar, dan Sumenep).
Stake Holder: Jaringan P3M, Kyai dan aktivis muda
utusan pesantren dari 9 kota di Jawa yang menjadi Community Organizer (CO)
Gerakan Anti Korupsi P3M.
Periode Program: 15 Maret 2004-20 Februari 2006 (Periode
I) dan 15 Maret 2006-20 Februari 2007 (Periode II)
Anggaran: IDR 2.1 Milyar
Lembaga Donor: Partnership
Program ini merupakan bagian dari komitmen
untuk berkontribusi bagi tata pemerintahan yang bersih dan adil. P3M
memiliki concern bagaimana penyelenggaraan negara di tingkat
lokal sampai nasional benar-benar untuk perlindungan terhadap warga negara
terutama yang miskin dan lemah. Perhatian utama program ini adalah bagaimana
penganggaran di tingkat lokal (APBD) benar-benar memiliki fokus untuk
pemberdayaan dan perlindungan warga negara terutama yang miskin. Ukurannya
adalah alokasi anggaran dan peruntukan (penerima manfaat) yang sebesar-besarnya
untuk mayarakat. Dan salah satu alat untuk mendukung usaha tersebut adalah
bagaimana anggaran tidak dikorupsi, melainkan disalurkan sebesar-besarnya untuk
masyarakat terutama yang miskin dan lemah.
Tujuan dari gerakan ini adalah terwujudnya
pemerintahan lokal yang bersih dari KKN dan berpihak kepada masyarakat terutama
yang lemah, melalui efektifnya kantong-kantong Gerakan Anti Korupsi yang
dimotori kalangan kyai-kyai muda pesnatren. Untuk mencapai tujuan ini
serangkaian kegiata dilakukan. Yakni, mulai dari Pelatihan Membaca dan Menganalisa
Anggaran, Pelatihan Investigasi, dan Advokasi Kasus-kasus Korupsi Anggaran,
Investigasi Data dan Jaring Aspirasi Masyarakat Pra-Paska Bahtsul Masail
Korupsi Daerah, Revitalisasi Bahtsul Masail untuk Kontrol Kebijakan Publik,
Hearing, Talks Show Interaktif di Radio Daerah dengan topik "Agamawan
Melawan Korupsi", Sarasehan Kerjasama Agama-agama untuk Anti Korupsi,
Penerbitan buku Panduan GAK Berbasis Pesantren, Workshop Evaluasi dan
Pengembangan Program, Memfasilitasi serangkaian FGD dan seminar bersama DPRD
dan sejumlah kelompok civil society-seperti akademisi, NGO, dan kelompok
perempuan untuk menggagas, serta pengadaan seminar mendorong penanganan secara
serius kasus-kasus korupsi anggaran daerah.
- Program Fiqh Tasamuh
Periode:
2006-2008
Bentuk
kegiatan: Pembuatan modul pelatihan, pelatihan, dan penerbitan buletin Jum’at
Lembaga Donor: The Asia
Foundation
Budget: IDR 1.967.150.000
Bila muncul pertanyaan, mana lebih mudah
menjadi toleran atau intoleran? Sementara ini harus diakui, bahwa menjadi
intoleran lebih mudah daripada menjadi toleran. Karena itu, fakta tersebut
telah menyita banyak pihak untuk melihatnya sebagai problem yang harus
diselesaikan selekas mungkin.
- Program Solidaritas Agama-agama untuk Pengentasan Kemiskinan
Periode: 2006-2007
Bentuk kegiatan: Pembuatan modul pelatihan, pelatihan, dan
penerbitan buletin Jum’at
Lembaga donor: The Asia Foundation
Bugdet: -
Kemiskinan adalah awal dari petaka. Secara sosiologis
sudah terbukti bahwa masyarakat yang hidup di tengah kemiskiknan ekstrim adalah
masyarakat yang rentan melakukan kekerasan konflik sosial. Begitu halnya juga
kemiskinan bisa dengan mudah memunculkan konflik antar umat beragama.
Konflik-konflik agama di pelbagai penjuru dunia, seperti di India dan Mesir
terkait erat dengan realitas kemiskinan. Dengan demikian kemiskinan melahirkan
dampak-dampak negatif yang besar.
Dalam hal ini tidak ada manfaat dan faedag dari
kemiskinan. Bahkan kemiskinan lebih buruk dari khamr (minuman keras) yang
diharamkan oleh agama. Bila khamr masih ada manfaatnya walau sedikit,
kemiskinan tidak memiliki manfaat sama sekali.Fakta ini menunjukkan bahwa
tanggung jawab besar berada di pundak pemerintah, para ulama, dan tokoh agama
untuk peduli terhadap kemiskinan
- Program Membangun Wacana Kritis Hubungan Militer dan Ulama
Kerjasama P3M dan USAID.
Ulama dan Militer merupakan lembaga yang
sangat besar pengaruhnya dalam proses perubahan sekaligus dalam proses kebekuan
suatu masyarakat. Keduanya mempunyai kekuatan represif yang kuat; ulama
melakukan represi dengan dogma, sementara tentara melakukan aksi represi dengan
senjata. Bedanya bahwa yang ulama mengambil peranan di tengah masyarakat sipil,
sementara tentara memainkan peranannya di wilayah Negara. Pada masa-masa
transisi paska kejatuhan Soeharto, maka telaah untuk mendefinisikan kembali
peranan kedua lembaga tersebut menuju tata kehidupan baru yang lebih demokratis
menjadi sangat penting dilakukan.
Bentuk Kegiatan: Seminar (1 kali di tingkat
nasional, dan 5 kali di tingkat daerah dengan melibatkan ulama/kyai, pakar dari
perguruan tinggi, dan pejabat militer) dan Penerbitan buku “Demiliterisasi dan
Demokratisasi; Sebuah Wacana Pergulatan Pesantren.
Periode: 2002
Buget Program: IDR 184 juta
- Pesantren Cililitan
P3M memanfaatkan bangunan di belakang untuk
menampung santri yang sedang mempersiapkan diri masuk ke jenjang pendidikan
tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Selama di Pesantren Cililitan mereka
dapat menambah pengetahuan atau kemampuan di bidang: Bahasa Arab, bahasa
Inggris, Teori-teori Sosial, Metode Analisis Sosial, Fiqh Siyasah, Ushul fiqh,
dan menulis artikel. P3M menyediakan dukungan: beras, lauk pauk, air bersih,
listrik, komputer, meja tenis, kursus-kursus, serta bantuan transport untuk
menghadiri seminar-seminar.
- Pendidikan Pemilih untuk Pemilu
Tergabung dengan Jaringan Pendidikan Pemilih
untuk Rakyat P3M bekerjasama dengan The Asia Foundation (TAF).
Pendidikan Pemilih untuk Pemilu I. Periode,
Mei-Juli 1999. Bentuk Kegiatan: Produksi dan Penyebaran Kalender dengan Tema
Anti Kekerasan dan Anti-Money politic. Oplah Kalender: 468.000 ekslempar.
Daerah Distribusi: 269 Kabupaten dan Kotamadya seindonesia. Kegiatan melibatkan
117.200 Relawan, bekerjasama dengan seluruh jaringan JPPR, ditujukan kepada
Koordinator Kabupaten. Bugdet: IDR 874 juta.
Pendidikan Pemilih untuk Pemilu II. Periode,
Juni-September 2007. Daerah Kegiatan: DKI Jakarta. Bentuk Kegiatan: Kampanye
Pendidikan Damai, Bersih, dan Anti Money Politic untuk Pilkada DKI Jakarta.
Bentuk Kegiatan: Diskusi radio, Penyebaran Pamlet, Pematauan Pilkada dengan
menyebar ribuan relawan bekerjasama dengan seluruh jaringan JPPR.
Pendidikan Pemilu III: Periode 2009. Bentuk
Kegiatan: Forum warga 2008 (Pati, Jember, dan Karawang).
- Program Islam dan Hak-hak Reproduksi Perempuan (Fiqh An-Nisa).
Kerjasama P3M dan Ford Foundation (FF)
Penguatan Hak-hak Reproduksi Perempuan I.
Periode: 1995-1998
Penguatan Hak-hak Reproduksi Perempuan II.
Periode: 1999-2002. Budget: IDR 2.2 Milyar. Bentuk Kegiatan:
Pengembangan Metodologi Pemahaman Keagamaan, Pelatihan, dan Publikasi.
- Program Ma’ahid Aliy
Kerjasama P3M dan Departemen Agama
Program ini dimaksudkan untuk merumuskan pola
atau model pendidikan Ma’ahid Aliy yang lebih berorientasi pada penyediaan
kader-kader pemimpin yang baik di bidang keagamaan maupun kemasyarakatan.
Bugdet: IDR 223 Juta
- Program Islam dan Penguatan Politik Kerakyatan (Fiqh Siyasah).
Kerjasama P3M dan PACT-INPI. Periode,
1997-1999. Tempat kegiatan: Jawa Tengah, Yogyakarta, NTB, Jawa Barat, dan DKI
Jakarta. Bentuk kegiatan: Pelatihan, Halaqah (Sarasehan), Seminar dan
Lokakarya.
Kerjasama P3M dengan PACT-IRRI. Periode, Agustus
1998- Januari 1999. Tempat Kegiatan: Jawa Tengah (PP. Miftahul Huda Siwatu
Bumiroso Wonosobo, Magelang, PP. Ihya Ulumuddin Cilacap, PP. Al-Hidayah
Purwokerto, PP. Al-Huda Kebumen) dan Jawa Timur (PP. Badriduja Kraksaan
Problinggo). Bentuk Kegiatan: Halqah. Budget: IDR 177 Juta.
Kerjasama P3M dengan TAF. Periode, Agustus 1997-
Oktober 1999. Tempat Kegiatan: Jawa Barat, Lampung Selatan, Jawa Tengah, DKI
Jakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur. Bentuk Kegiatan:
Pelatihan, Penelitian, Halqah, Lokakarya Penelitian, Penerbitan bulletin, dan
Seminar. Periode, November 1999-Juni 2001. Tempat Kegiatan: Jawa Timur dan Jawa
Barat. Bentuk Kegiatan: Halaqah Fiqih Siyasah Advanced, Penerbitan Buletin
Halaqah dan Penerbitan Buku Kia dan Demokrasi. Periode, Juni 2001-Juni 2002.
Tempat Kegiatan: Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Timur. Bugdet
Periode 1999-2001: 937 juta.
Program ini dimaksudkan untuk menekankan
substansi kekuasaan negara, yakni untuk kepentingan umum (li masholih
al-ro'iyyah). Kekuasaan di tingkat lokal sampai nasional bahkan
internasional merupakan otoritas yang diberikan dalam rangka melayani dan
melindungi semua elemen negara terutama yang lemah dan terpinggirkan. Karena
itu, setiap muslim yang secara sengaja masuk dalam ranah kekuasaan negara harus
serta menanamkan niat pengabdian untuk pelayanan kepada umat. Dan kepada
masyarakat diminta untuk taat kepada negara hanya ketika negara mencukupi dan
melindungi kepentingan warga negara. Masyarakat punya kewajiban bukan hanya
membayar pajak, tetapi harus serius mengawasi perjalanan bernegara agar terus
di rel yang benar, yakni untuk kepentingan warga negara (umat). Program ini
menjaring peserta kalangan NU yang turut dalam partai politik, para kyai dan
santri, dan masyarakat agama.
- Program Santri Government.
Program ini berusaha menguatkan pengetahuan
santri tentang demokrasi (tata pemerintahan) dalam pesantren.
Santri Government I. Periode Oktober-November
2001. Bentuk Kegiatan pelatihan I dan II, yang dilaksanakan pada tanggal 9-12
Oktober dan 6-9 November 2001 di Wisma Tanah Air, Jakarta.
Santri Government II, Pilot Project. Bentuk
kegiatan adalah democracy training for santri di 6 pesantren dengan
periode Maret-April 2002.
Satri Government III. Periode Februari
2003-Januari 2004. Program memiliki lima kegiatan Program. Pertama, apa yang
disebut dengan in house mentoring di 6 pesantren. Di antara pesantren itu
yakni; PP. Al-Hikmah Benda, Sirampog, Brebes (Jawa Tengah), PP. Al-Ihya
Ulumuddin, Kesugihan, Cilacap (Jawa Tengah), PP. KH. Zaenal Mustofa, Sukahideng,
Tasikmalaya (Jawa Barat), PP. Al-Masturiyah Tipar, Cisaat, Sukabumi (Jawa
Barat), PP. As-Shidiqiyyah, Kebon Jerok (Jakarta), dan PP. Al-Hamidiyah, Pancoran
Mas, Depok (Jawa Barat). Kedua, Pelatihan Santri Government di Region
Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan di Pesantren al-Hikam 2, Malang, pada
tanggal 1-4 Juni 2003, dengan peserta 35 dari 20 pesantren se-Jawa Timur. Ketiga,
Santri Government di Region Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan di
Pesantren Edimancoro, Salatiga, Jawa Tengah, pada tanggal 24-27 Juli 2003,
dengan 37 Peserta dari 20 pesantren. Keempat, Implementasi Santri
Government di 6 Pesantren (PP. Al-Hikmah Warungpring Pemalang Jateng, PP.
Shirotol Fuqoha Gondanglegi Malang Jatim, PP. Al-Azizah Denanya Jombang Jawa
Timur, PP. Al-Asyariyah Mojotengah Wonosobo Jateng, PP. Nurul Qornain Sukowono
Jember Jawa Timur, dan PP. Al-Iman Bulus Purworejo Jateng). Kelima, Penerbitan
bulletin Halaqah, 6 Edisi.
Lembaga Donor: The Asia Foundation (TAF)
Budget: IDR 322 Juta
About Maxhavellar
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Tidak ada komentar: