Latest Stories
What is new?
Agenda
Berita
»
(Iwan Fals) Nilai Pendidikan di Pesantren lebih Menjamin
(Iwan Fals) Nilai Pendidikan di Pesantren lebih Menjamin
By Maxhavellar On Rabu, 25 Mei 2011
Berita
0 comments
Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M)--Masyarakat diminta tidak perlu khawatir memasukkan anak-anaknya belajar di pondok pesantren (ponpes).
Pasalnya, ada jaminan dari Allah SWT untuk memberikan kelayakan hidup. Dan, yang lebih utama, para santri akan memiliki kemampuan menghadapi kehidupan yang lebih realistis.
Hal itu disampaikan Iwan Fals, dalam dialog budaya Ekstrareligi lwan Fals dan Ki Ageng Ganjur, di Ponpes Azziyadah, Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan,Kabupaten Brebes. Jawa Tengah, Selasa (24/5).
Menurut Iwan, hidup dalam ponpes, para santri akan menemui kehidupan sehari-hari yang lebih realistis, tidak sekadar teksbook seperti layaknya belajar di pendidikan umum.
"Termasuk kemampuan memasak, mencuci pakaian sendiri dan lainnya," ujar Iwan.
Selain itu, para santri bisa melakukan kegitan berkesenian yang sifatnya religius, seperti menabuh rebana.
"Syair-syair Maulid Dziba dan al Barzanji menjadi sajian mengisi hari-hari santri. Saya yakin akan lahir pemusik-pemusik handal dari pesantren," ucap penyanyi balada ini.
Menurut Iwan, ada keistimewaan yang dimiliki oleh ponpes karena gurunya mendoakan murid-muridnya. Tidak ada lembaga lain selain pesantren yang gurunya mendoakan murid-muridnya.
"Berbanggalah memasukan anak-anak kita ke pesantren, jangan memasukan anak kita ke pesantren karena kepepet," katanya.
Al Sastraouw Al Ngatawi,yang ikut bicara dalam dialog, mengimbau masyarakat tidak perlu ikut-ikutan melakukan hal anarkis. Kalau semua orang sudah berani mengkritik, saatnya kita berani diam. Berani menebar kedamaian.
"Bang Iwan sudah menggerakkan yang keras-keras sejak dulu, tapi sekarang dengan hal-hal yang lembut lewat pesantren," ujar Sastraouw. (OL-12)
Pasalnya, ada jaminan dari Allah SWT untuk memberikan kelayakan hidup. Dan, yang lebih utama, para santri akan memiliki kemampuan menghadapi kehidupan yang lebih realistis.
Hal itu disampaikan Iwan Fals, dalam dialog budaya Ekstrareligi lwan Fals dan Ki Ageng Ganjur, di Ponpes Azziyadah, Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan,Kabupaten Brebes. Jawa Tengah, Selasa (24/5).
Menurut Iwan, hidup dalam ponpes, para santri akan menemui kehidupan sehari-hari yang lebih realistis, tidak sekadar teksbook seperti layaknya belajar di pendidikan umum.
"Termasuk kemampuan memasak, mencuci pakaian sendiri dan lainnya," ujar Iwan.
Selain itu, para santri bisa melakukan kegitan berkesenian yang sifatnya religius, seperti menabuh rebana.
"Syair-syair Maulid Dziba dan al Barzanji menjadi sajian mengisi hari-hari santri. Saya yakin akan lahir pemusik-pemusik handal dari pesantren," ucap penyanyi balada ini.
Menurut Iwan, ada keistimewaan yang dimiliki oleh ponpes karena gurunya mendoakan murid-muridnya. Tidak ada lembaga lain selain pesantren yang gurunya mendoakan murid-muridnya.
"Berbanggalah memasukan anak-anak kita ke pesantren, jangan memasukan anak kita ke pesantren karena kepepet," katanya.
Al Sastraouw Al Ngatawi,yang ikut bicara dalam dialog, mengimbau masyarakat tidak perlu ikut-ikutan melakukan hal anarkis. Kalau semua orang sudah berani mengkritik, saatnya kita berani diam. Berani menebar kedamaian.
"Bang Iwan sudah menggerakkan yang keras-keras sejak dulu, tapi sekarang dengan hal-hal yang lembut lewat pesantren," ujar Sastraouw. (OL-12)
Sumber: Media Indonesia, Rabu, 25 Mei 2011
About Maxhavellar
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Tidak ada komentar: