Latest Stories
What is new?
Agenda
Comdev,
Keberdayaan
»
Banyuwangi Panen Padi Organik
Banyuwangi Panen Padi Organik
By Maxhavellar On Jumat, 03 April 2009
Comdev,
Keberdayaan
0 comments
P3M, Banyuwangi, 28 Maret 2009. Panen padi organic SRI kerjasama P3M, PCNU Kab. Banyuwangi – PT REKIN Jakarta dan GO-SRI, di Kec. Srono Kab. Banyuwangi menjadi harapan baru seluruh warga Banyuwangi. Hal itu terlihat dari antusiasme peserta Sekolah Lapang (SL) yang diikuti oleh dua puluh empat peserta dari tiap kecamatan seluruh Kabupaten Banyuwangi. Mereka berjanji akan menindaklanjuti program penguatan pangan dengan sistem penanaman padi organic di daerahnya masing-masing.
KH. Masdar F Mas’udi, Ketua PBNU yang juga Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) yang hadir saat panen perdana tersebut mendapat sambutan hangat
dari para petani di Kab. Banyuwangi. Atas program cemerlangnya tersebut, petani Banyuwangi dan Dinas pertanian setempat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Eddy Utomo Basuni, ketua kelompok tani menyampaikan kepada masyarakat bahwa keberhasilan pertanian kali ini adalah salah satu bukti keseriusan P3M untuk selalu memperhatikan warga NU dan bangsa ini pada umumnya.
Program percontohan penanaman padi organik SRI membuahkan hasil yang sangat memuaskan bagi masyarakat. Bagaimana tidak, menurut Eddy, sawah yang biasanya hanya menghasilkan 4 ton/hektarnya saat menggunakan pupuk kimia, kini dapat menghasilkan 9,2 ton/ hektarnya.
Saifuddin, aktifis CD-P3M, dalam waktu yang berbeda menyampaikan bahwa sistem yang digunakan di Banyuwangi ini agak berbeda dengan yang diterapkan di Karawang Jawa Barat. Jika di Karawang masih menggunakan sedikit pupuk kimia, maka di Banyuwangi ini sama sekali sudah tidak menggunakan pupuk kimia, semuanya serba organik. Ternyata dengan sistem penggunaan organik secara keseluruhan membuahkan hasil yang lebih tinggi daripada masih sedikit tergantung dengan pupuk kimia. Sebagai contoh adalah hasil di Karawang yang tiap hektarnya memanen 7 ton, di Banyuwangi dapat sampai 9 ton perhektarnya. Ia menambahkan bahwa Sekolah Lapang (SL) akan terus dikembangkan, khususnya di daerah-daerah yang sudah menjadi tempat program berlangsung dikarenakan untuk mempraktekannya bisa langsung diajak terjun ke sawah.
Dalam sambutannya, KH Masdar F Mas’udi, juga menghimbau kepada seluruh warga yang hadir saat panen perdana tersebut dan khususnya pada peserta SL untuk dapat melanjutkan program penanaman padi organik tersebut di daerah atau desanya masing-masing. Jika program ini terus disampaikan kepada para petani di Indonesia, dan khususnya Banyuwangi tidak akan kekurangan bahan pangan pokok. Himbauan tersebut disambut dengan senang oleh peserta SL dan bahkan mereka berjanji akan mengajarkan pada tetangga-tetangganya. (CD-iik)
About Maxhavellar
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Tidak ada komentar: